Kemenhub Cari Cara Deteksi Penumpang Pemakai Galaxy Note 7

Dunia aviasi dihebohkan gawai ini karena baterai yang digunakan gawai ini berbahaya.
Dream – Usai maskapai ramai-ramai melarang pengoperasian smartphone Samsung Galaxy Note 7, kini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga memutuskan hal serupa. Kementerian ini meminta maskapai untuk melarang penggunaan gawai ini di dalam pesawat.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan, mengatakan Kemenhub mendorong langkah pencegahan dalam penerbangan yang telah diambil beberapa maskapai penerbangan nasional Indonesia dalam menyikapi penarikan smartphone produk perusahaan tertentu dari pasar global.
Keputusan ini diambil setelah ada laporan tentang baterai ponsel yang bermasalah, terutama saat diisi ulang di dalam pesawat ketika mengudara.
“ Kami mengimbau agar perusahaan penerbangan nasional lainnya melakukan langkah-langkah serupa untuk mencegah kecelakaan penerbangan menyusul penarikan smartphone produk perusahaan tertentu dari pasar global karena permasalahan baterai tersebut,” kata Made diJakarta dikutip dari Merdeka.com, Selasa 13 September 2016.
Dia mengatakan imbauan tersebut disampaikan sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, International Civil Aviation Organization (ICAO) Document 9284 on Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air dan ICAO Document 9481 on Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods.
" Kami selaku otoritas penerbangan sipil Indonesia akan terus berkonsultasi dengan ICAO dan otoritas penerbangan sipil negara lainnya untuk mencari cara mendeteksi dibawanyasmartphone tersebut dalam penerbangan serta tentang kapan pengakhiran larangan tersebut," kata Made.
Sekadar informasi, beberapa hari yang lalu, Federal Aviation Administration (FAA) mengimbau maskapai untuk melarang penggunaan Galaxy Note 7 di dalam pesawat. Alasannya, Galaxy Note 7 menggunakan baterai jenis lithium ion yang rawan meledak apabila mengalami kelebihan panas (overheat).
“ Melihat banyak insiden yang disebabkan oleh piranti Galaxy Note 7, FAA menyarankan penumpang dengan sangat untuk tidak mengaktifkan atau menyalakannya di dalam pesawat dan tidak menyimpannya di dalam bagasi penumpang,” tulis FAA dilansir dari Bussines Insider.
Imbauan FAA ini pun langsung ramai-ramai diikuti maskapai, baik maskapai luar negeri seperti Singapore Airlines dan Delta Airlines, serta maskapai dalam negeri seperti PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (Persero) dan Lion Group.(Sah)

Wings Air Buka Rute Penerbangan Medan-Takengon

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Wings Air melakukan penerbangan perdana dari Bandara Internasional Kualanamu, Medan menuju Takengon melalui Bandar Udara Rembele di Gampong Bale Atu Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Jumat 19 Agustus 2016 ini.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengungkapkan, ini sudah menjadi komitmen perusahaan untuk melakukan ekspansi berupa penambahan rute ke daerah agar masyarakat semakin mudah dalam melakukan perjalanan melalui jalur udara. 

"Karena jalur udara dinilai sangat efisien dalam hal waktu dan juga biaya yang kami tetapkan sangat terjangkau untuk dapat dinikmati oleh masyarakat,” ujar dia dalam keterangannya.
Wings Air yang merupakan anak usaha Lion Air Group bersama Lion Air dan Batik Air akan terbang setiap harinya dengan jadwal sebagai berikut: 

IW1410 : Kualanamu – Takengon : 08.00-09.00 WIB
IW1411 : Takengon – Kualanamu : 09.20-10.20 WIB

Setelah melakukan uji coba (proving flight) pada Juli 2016, dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Wings Air siap mengoperasikan pesawat berjenis turboprop yaitu ATR 72-600 yang memiliki kapasitas sebanyak 72 kursi.

Dengan jarak tempuh kurang lebih 60 menit, Wings Air menaruh harga tiket sekitar Rp 400 ribu dari Kualanamu menuju Bandar Udara Rembele. Bandara tersebut diresmikan Presiden Republik Indonesia Jokowi pada Maret lalu. 

Edward berharap, penerbangan dari Takengon ke Medan melalui Bandara Kualanamu akan sangat membantu mobilitas masyarakat setempat maupun pendatang untuk berkunjung ke Takengon yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Aceh Tengah tersebut. 

“Dengan dibukanya akses tersebut juga di harapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dan juga pariwisatanya,” tutup dia.  (Yas/nrm)

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: purima.travel@gmail.com

Call : 0853-2001-8888

Our Team Purima